Jumat, 12 Juli 2013

Tamu Adalah Raja ( ? )

Pra musim tahun ini menjadi spesial bagi negara kita, Indonesia. Setelah sekian lama berharap dapat menyaksikan klub - klub kelas dunia secara langsung, impian kita akhirnya tercapai. Ya, Indonesia tahun ini kedatangan berbagai klub sepakbola Inggris berkelas dunia yang sebelumnya hanya singgah di negara tetangga. Arsenal, Liverpool, dan Chelsea akan menjajal kedalaman squad Indonesia yang sebelumnya telah beruji coba dengan Tim Nasional Belanda.


Para Promotor mendatangkan klub Premier League ke Indonesia


Segala jenis media beberapa hari terakhir membahas tentang kedatangan Arsenal, yang sebenarnya membuat saya sedikit bosan. Namun diantara beberapa tulisan terkait kedatangan The Gooners ke Indonesia, ada satu artikel yang membuat saya tertarik, yaitu cerita dimana Niac Mitra - klub jaman galatama - pernah mengalahkan Arsenal dengan skor 2-0. Selain itu juga ada artikel yang membuat saya tertawa jengkel, dilansir koran Seputar Indonesia, tentang ucapan Giovanni van Brockhorst yang mengatakan mantan klub-nya akan mendapatkan sambutan hangat dan atmosfir yang bagus saat melawat ke Indonesia.


Supporter setia memadati daerah GBK,Senayan


Indonesia memang dikenal sebagai negara dengan animo sepakbola yang sangat tinggi. Support kita dikenal di berbagai negara melalui siaran AFF Cup yang juga disiarkan oleh televisi luar. Dari tayangan tersebutlah, banyak pemain - pemain kelas dunia memberi penghargaan kepada kita. Namun, hal tersebut seaakan punah saat negara ini kedatangan 'tamu besar'. Saya ingat selepas pertandingan persahabatan Indonesia melawan Belanda, ada tulisan berjudul "Negara ini Negara Supporter, bukan Negara Sepakbola". Satu hal yang harus diterima karena benar adanya walaupun menyakitkan.


Saat melawan Belanda, banyak fans - fans klub luar atau bahkan fans negara Belanda memilih untuk mendukung tim lawan dibanding menghabiskan suaranya meneriakan nama negaranya sendiri - walaupun tidak semua - Hasilnya kita memperlakukan mereka, seakan sedang bermain di kandang sendiri. Beberapa hari lagi, Indonesia akan memulai pertandingan persahabatan mereka melawan klub - klub Premier League, yang diawali dengan menjamu Arsenal di Stadion Utama Gelora Bung Karno.



Tamu di kandang sendiri ? Kalian pasti bercanda!



Saya berharap, kita belajar dari pertandingan internasional yang dilakoni Indonesia di masa-masa lampau dan juga dari pertandingan melawan Belanda beberapa waktu yang lalu. Buktikan jika kita negara sepakbola, buktikan jika tidak ada yang dapat membeli loyalitas kita kepada negara. Jangan hiraukan berita bohong akan kekecewaan RVP saat berlaga di GBK. Bukan hanya itu bohong, tapi juga intimidasi lawan adalah salah satu tugas supporter dan para pemain professional sudah terbiasa dengan hal tersebut.


Jika kita bisa mengintimidasi sesama publik sepakbola Indonesia di liga lokal, yang notabennya adalah saudara seperjuangan.. Kenapa kita tidak bisa melakukannya kepada mereka, orang asing ? Apa karena pribahasa "Tamu adalah Raja" ? Coba pikirkan lagi :)



*dari @adrieedu untuk @Medio_Club official blog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar