Minggu, 25 November 2012

West Bromwich Albion:The Dream Live It...

Baru semalam saya menonton Sunderland VS West Bromwich Albion yang berakhir 2-4 untuk kemenangan WBA.Kemenangan itu membuat WBA berada di posisi ke-3 BPL...




WBA biasanya dikenal sebagai tim naik-turun divisi dengan sejarah biasa saja.Tim yang bermarkas di stadion The Hawthorns hanya berjaya di tahun 1920an dan 1960an.Mungkin pemain paling terkenalnya adalah Bryan Robson yang bermain untuk tim ini dari musim 1974-1981.Sudah lama sekali tim ini tidak berjaya dan hanya bermain sebagai tim medioker.

Dan mulailah pembaharuan terjadi...
setelah terdegradasi di musim 2008/2009,manajer Tony Mowbray mengundurkan diri dan berpindah menjadi manajer Celtic.Sebagai penggantinya,WBA menunjuk Roberto Di Matteo sebagai manajer yang baru.Tugasnya untuk membuat WBA promosi lagi ke BPL sukses dilaksanakan di musim pertamanya.Kembali ke BPL,pada hari pembukaan musim 2010-11 Liga Premier pada 14 Agustus 2010, Di Matteo membayar sebuah kunjungan kembali ke Stamford Bridge sebagai pelatih kepala West Bromwich Albion, namun melihat timnya kalah 6-0 untuk Chelsea. Hasil yang lebih baik di pertandingan berikut membuat WBA membuat start awal terbaik selama di BPL, dan Di Matteo juga dipilih sebagai Premier League Manager of the Month untuk bulan September 2010.Tetapi,selama bulan Desember 2010 dan Januari 2011., klub memiliki periode yang buruk, menang hanya satu dari sepuluh laga. Mayoritas fans yang masih setia Di Matteo, tapi setelah kekalahan 0-3 dari Manchester City pada tanggal 5 Februari 2011, ia dibebaskan dari tugasnya dengan segera, dan penggantinya ?,Roy Hodgson.Sebetulnya Roy Hodgson baru saja dipecat oleh Liverpool akibat performa tim yang buruk.Hodgson diangkat menjadi kepala pelatih West Bromwich Albion pada 11 Februari 2011, menandatangani kontrak hingga Juni 2012. Hodgson harus membenahi performa tim setelah penampilan buruk yang membuat West Brom kehilangan tiga belas angka dari delapan belas kemungkinan yang menyebabkan dan tergelincir diposisi ketujuh belas dalam klasemen, hanya keluar dari zona degradasi berdasarkan selisih gol..
Pertandingan pertama Hodgson berakhir imbang 1-1 di kandang melawan Wolverhampton Wanderers. Hodgson membantu West Brom untuk lima kemenangan dan lima imbang dari dua belas pertandingan mereka yang tersisa, termasuk menang 2-1 di The Hawthorns melawan Liverpool, hasil yang beberapa ditulis media sebagai pertandingan "Balas dendam Roy". West Brom selesai  di 11 dalam tabel akhir - posisi tertinggi BPL mereka selama tiga dekade.
Meskipun harus berurusan dengan pendekatan West Brom yang terkenal hemat untuk bursa transfer, Hodgson mendapat beberapa pemain  yang bagus untuk musim panas 2011, menggantikan Boaz Myhill dan Scott Carson dengan mantan kiper Manchester United Ben Foster,dipinjam dari Birmingham City dan mengontrak Marton Fulop dari Ipswich Town dengan status bebas transfer. Pengalaman dan jam terbang tinggi ditambahkan ke bagian belakang dalam bentuk pemain Irlandia Utara Gareth McAuley dengan status bebas transfer. Sebelum awal musim, mantan pemain WBA Zoltán Gera juga kembali dengan status bebas transfer dari Fulham dan aksi pengejaran selama musim panas untuk Shane Long akhirnya berakhir dengan penandatanganan kontrak untuk biaya yang tidak diungkapkan diperkirakan berada di kisaran sebesar £ 4million.Shane Long bergabung dengan klub pada waktunya untuk membuat debut dan mencetak gol di pembukaan musim.
Meskipun timnya yang terus dilanda dengan cedera pemain kunci dan hilangnya Zoltan Gera selama semusim akibat cedera ligamen hanya setelah start keduanya setelah kembali, WBA selalu tetap jauh di atas zona degradasi sampai periode Natal ketika berturut mengalahkan 2 tim yang baru dipromosikan Swansea City dan Norwich City.
Dengan Hodgson berulang kali menyatakan ambisinya untuk musim itu adalah untuk memastikan musim ketiga Premier League untuk West Brom untuk pertama kalinya dalam hampir tiga puluh tahun, ia sekali lagi menyerbu Ipswich dan Birmingham City untuk membeli gelandang Keith Andrews dan Liam Ridgewell masing-masing dalam jendela transfer Januari. Pada Februari 2012, ia memimpin West Brom membuat tiga kemenangan beruntun, mengalahkan rival lokal Wolverhampton Wanderers 5-1 di Molineux dan merekam kemenangan beruntun di The Hawthorns untuk pertama kalinya sepanjang musim, mengalahkan Sunderland 4-0  dan Chelsea 1-0.West Brom di sepertiga akhir musim dapat memenangkan enam, imbang tiga dan kalah lima kali yang melibatkan pertandingan melawan tujuh dari delapan tim teratas. Dalam kemenangan West Brom akhir musim ini mereka mengalahkan Liverpool lagi, kali ini di Anfield, kemenangan pertama mereka di sana sejak tahun 1967.
Pada tanggal 29 April 2012, dilaporkan bahwa Hodgson didekati oleh FA untuk pekerjaan manajer Inggris yang kosong.Dia ditunjuk sebagai manajer Inggris dua hari kemudian tapi terus dapat mengelola West Brom sampai akhir 2011-12 Premier League. Kampanye diakhiri dengan membimbing klub untuk menyelesaikan liga di posisi kesepuluh klasemen, posisi tertinggi Liga Premier bagi West Brom sejak tahun 1981.
Karena Hodgson menjadi manajer Inggris,Steve Clarke ditunjuk sebagai manajer baru WBA untuk musim 2012/2013.Pada tanggal 8 Juni 2012, Clarke diumumkan sebagai manajer baru West Bromwich Albion setelah menandatangani kontrak dua tahun. Pekerjaan ini adalah peran permanen sebagai manajer untuk Clarke di setiap klub.Albion memulai era dibawah Clarke dengan kemenangan kandang 3-0 melawan Liverpool pada hari pembukaan musim Liga Premier. Clarke kemudian membawa WBA membuat hasil imbang melawan Tottenham Hotspur, dan kemenangan 2-0 di kandang Everton. Clarke menderita kekalahan kompetitif pertamanya melawan Fulham, tapi West Brom segera melompat kembali dengan kemenangan kandang 1-0 atas Reading. Pada bulan November klub mencapai empat kemenangan berturut-turut, mengalahkan Southampton, Wigan, Chelsea dan Sunderland masing-masing.Performa yang baik ini membuat WBA bertengger di posisi ke-3 sementara...
Akankah cerita bagai dongeng ini berakhir indah bagi WBA atau kembali performa WBA naik turun ?

Kita lihat saja.......

@Obinhartono1 on Twitter
Penulis lepas untuk blog @MEDIOKER_Club

Jumat, 23 November 2012

Ketika Sportivitas Sudah Tidak Berarti Lagi Demi Sebuah Prestasi




Salah satu tim yang menjadi sorotan di Champions League musim ini adalah Shakhtar Donetsk. Dari status underdog di Group E yang ditempati oleh dua ex juara Champions League ,Chelsea dan Juventus, mereka mampu memberi kejutan dengan menahan imbang Juventus 1-1 di Juventus Stadium, mengalahkan Chelsea di kandang mereka Donbass Arena, serta nyaris menahan imbang Chelsea dimana mereka dapat disebut mendominasi pertandingan sebelum akirnya mereka gagal oleh gol pemain pengganti Victor Moses di menit ke 94. Ditambah lagi mereka tidak terkalahkan dengan rekor 15 kali menang beruntun sebelum akhirnya dikalahkan oleh Arsenal Kyiv (tidak berafiliasi dengan Arsenal yang di London)

Jujur Saya sebagai salah satu pecinta tim kuda hitam menjadi tertarik terhadap Shakhtar Donetsk dimana mereka mampu mengejutkan publik sepakbola dunia dengan permainan atraktif mereka. Mereka mampu mengkombinasikan talenta-talenta sepakbola lokal dengan pemain-pemain asal Brazil berkualitas tinggi seperti Alex Teixeira, Fernandinho,Luiz Adriano dan Willian. Willian pun dikabarkan diminati klub-klub terkemuka Eropa. Bisa dibilang saya mengagumi Shakhtar Donetsk sebagai sebuah tim yang mengejutkan publik sepakbola dunia

Namun pertandingan Nordsjaelland vs Shakhtar Donetsk di Parken Stadium pada matchday 5 Champions League 12/13 bisa dibilang mencoreng segala catatan yang mereka torehkan dan membuat kecewa saya dan saya rasa seluruh penikmat bola di seluruh dunia.
Menit ke 25 Luiz Adriano melakukan pelanggaran terhadap pemain Nordsjaelland Morten Nordstrand dimana kemudian pemain Nordsjaelland menghentikan permainan dan kemudian melakukan drop ball seperti yang umumnya diberikan wasit ketika terjadi situasi serupa (ketika terjadi pelanggaran yang mengakibatkan pemain cedera ketika posisi off the ball). Willian pun menendang jauh dengan maksud memberikan bola kepada kiper Nordsjaelland Jesper Hansen. Namun Luiz Adriano (notabene pemain yang melakukan foul) malah berlari untuk mengejar bola dan mengecoh Hansen yang tentu bingung terhadap apa yang sedang terjadi. Wasit pun mengesahkan goal Luiz Adriano karena sebenarnya secara peraturan Luiz Adriano tidak melanggar aturan apapun. Luiz Adriano dengan entengnya berselebrasi meskipun tidak ada satupun rekannya yang ikut meryakan gol




Suasana Parken Stadium pun menjadi panas. Akhirnya setelah terhenti sesaat pemain Nordsjaelland pun melakukan kick off. Seisi Parken Stadium sempat menduga bahwa Shakhtar Donetsk akan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Leicester City terhadap Nottingham Forest Di Carling Cup musim 06/07 dimana Leicester City membiarkan Paul Smith kiper Forest untuk mencetak gol sebagai tindakan sportivitas. 
Para Pemain Shakhtar pun sempat erlihat berdiskusi dengan Mircea Lucescu sang pelatih. Namun apa yang terjadi berikutnya membuat seisi Parken Stadium marah. Di saat pemain Nordsjaelland menggiring bola, salah satu pemain Shakhtar malah merebut bola. sepanjang kira-kira 3 menit di Parken Stadium hanya terdengar suara "boo" dari seluruh fans Nordsjaelland. Sebelum akhirnya Kasper Lorentzen mencetak gol dimana komentator BBC pun berkata" Justice is served for FC Nordsjaelland" .

Luiz Adriano pun pada akhirnya dihukum oleh UEFA. Namun tindakan yang dia lakukan telah mencoreng namanya dan juga Shakhtar Donetsk. Shakhtar memang membutuhkan poin. Namun apakah alasan seperti itu adalah layak untuk dijadikan pembenaran tindakan yang mencederai fair play? Mircea Lucescu sebagai pelatih Shakhtar Donetsk pun tidak mau memberikan perintah untuk anak buahnya melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Saya rasa fans Shakhtar Donetsk seharusnya malu terhadap Luiz Adriano, Mircea Lucescu dan semua staff yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Gol Luiz Adriano telah mengubah jalannya pertandingan yang berefek pada banyak hal di Liga Champions sebagai contoh selisih gol dan posisi grup dimana juara 1 dan 2 di grup akan mendapatkan musuh yang berbeda di babak selanjutnya. 


Saya rasa UEFA harus melakukan tindakan lebih tegas untuk Luiz Adriano dan juga Shakhtar Donetsk. Jika kasus ini dibiarkan tindakan seperti ini akan banyak terjadi dan akankah kita masih menikmati permainan ini jika tidak ada lagi nilai sportivitas di dalamnya?


Maaf jika ada salah kata.Saya mengharapkan pendapat dari masing-masing pembaca karena tulisan saya ini belumlah sempurna.

@kristiantoagung

Penulis Lepas untuk Blog Twitter @MEDIOKER_Club .





Selasa, 20 November 2012

EPL : Masa Lalu dan Masa Kini





Tahukah anda bahwa ada tim yang sekarang bermain di Championship League di Inggris (Divisi Utama di Indonesia) memiliki gelar juara liga champions lebih banyak daripada Chelsea ?
Tahukah anda bahwa Aston Villa,Sunderland,Everton memiliki gelar juara liga Inggris lebih banyak daripada Chelsea,Manchester City,Tottenham Hotspurs ?

Mari kita kembali ke masa 70,80an...
Dimana tim seperti Wimbledon,Leeds United,Nottingham Forest lebih berprestasi daripada Chelsea,Arsenal,Manchester United...
Dimana tim seperti Coventry City,Notts County,Midlesborough lebih berprestasi tanpa perlu menghabiskan uang yang banyak...
Beberapa hal ini merupakan romantisme yang sulit terjadi kembali di masa sekarang...

Mengapa hal ini bisa terjadi ?
Mari kita lihat tahun 1992,tahun pertama dilangsungkannya English Premier League ?
Kok bisa ?,memangnya dulu di Inggris tidak ada liga teratas ?
Tidak,Inggris memiliki liga teratas sejak tahun 1888 (Liga Sepakbola yang pertama di dunia !)
Terus apa hubungannya antara EPL dengan Liga yang pertama ini ?
Tengok kembali ke tahun 80'an akhir.
Walaupun tim-tim Inggris mengalami kesuksesan antara tahun 70'an sampai pertengahan dekade 80',akhir dekade 80' merupakan masa-masa yang gelap bagi persepakbolaan Inggris...

Akhir '80-an telah menandai titik rendah untuk sepakbola Inggris. Stadia runtuh, pendukung mengalami fasilitas yang buruk, hooliganisme merebak, dan klub-klub Inggris dilarang dari kompetisi Eropa selama lima tahun setelah Tragedi Heysel pada tahun 1985.The Football League Divisi Pertama, yang merupakan tingkatan teratas sepak bola Inggris sejak 1888,tertinggal sangat jauh dibelakang liga seperti Italia Serie A dan La Liga Spanyol,terutama di tingkat penonton dan pendapatan, dan beberapa pemain top Inggris telah pindah ke luar negeri.Namun, pada pergantian tahun 1990-an tren penurunan mulai untuk berbalik. Inggris telah berhasil di Piala Dunia 1990, mencapai babak semi-final. UEFA, badan sepak bola Eropa yang mengatur, mencabut larangan lima tahun pada klub-klub Inggris yang bermain di kompetisi Eropa pada tahun 1990 (sehingga Manchester United menjuarai UEFA Cup Winners 'pada tahun 1991) dan Laporan Taylor pada standar keamanan stadion,berupa perbaikkan yang mahal untuk menciptakan stadion semua bertempat duduk pasca bencana Hillsborough, diterbitkan pada bulan Januari tahun itu.
Sumber uang dari Televisi juga menjadi jauh lebih penting,. Football League menerima £ 6.300.000 untuk kontrak selama dua tahun pada tahun 1986, tetapi ketika kesepakatan yang diperbaharui pada tahun 1988, harga naik menjadi £ 44.000.000 selama empat tahun.Tahun 1988 merupakan tanda-tanda pertama dari liga yang akan memisahkan diri,sepuluh klub mengancam untuk meninggalkan dan membentuk "liga Super", tapi akhirnya dibujuk untuk tinggal.Setelah stadion diperbaiki dan tingkat kehadiran penonton dan pendapatan naik, tim divisi pertama berpikir kembali untuk memisahkan Liga teratas sengan yang lain  untuk memanfaatkan masuknya pertumbuhan uang yang dipompa ke dalam olahraga.

Pada penutupan musim 1991, sebuah proposal untuk pembentukan liga baru diajukan yang akan membawa lebih banyak uang ke dalam permainan secara keseluruhan.Perjanjian yang ditandatangani pada tanggal 17 Juli 1991 oleh tim di liga teratas Inggris, menetapkan prinsip dasar untuk mendirikan FA Premier League.Pembagian antara EPL dengan divisi dibawahnya akan menciptakan kondisi bahwa EPL memiliki kemandirian komersial dari FA dan Liga dibawahnya , memberikan FA Premier League lisensi untuk menegosiasikan siaran sendiri dan perjanjian sponsorship. Argumen yang diberikan pada saat itu adalah bahwa pendapatan ekstra akan memungkinkan klub-klub Inggris untuk bersaing dengan tim-tim di seluruh Eropa.
Pada tahun 1992 klub Divisi Pertama mengundurkan diri dari Liga Teratas secara massal dan pada tanggal 27 Mei 1992 FA Premier League dibentuk sebagai perusahaan terbatas bekerja dari kantor di kantor pusat FA di Lancaster Gate.Ini berarti memisahkan diri dari Football League setelah 104-tahun yang telah beroperasi sampai saat itu dengan empat divisi, Liga Premier akan beroperasi dengan satu divisi dan Football League dengan tiga. Tidak ada perubahan dalam format kompetisi, jumlah yang sama dari tim berkompetisi di atas tetap, dan promosi dan degradasi antara Liga Premier dan Divisi Pertama baru tetap sama dengan Divisi Pertama dan Kedua dengan tiga tim terdegradasi dari liga dan Tiga dipromosikan.
Liga musim pertama diadakan pada tahun 1992-93 dan pada awalnya terdiri dari 22 klub.Ke 22 anggota perdana Liga Premier baru adalah Arsenal, Aston Villa, Blackburn Rovers, Chelsea, Coventry City, Crystal Palace, Everton, Ipswich Town, Leeds United, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Middlesbrough, Norwich City, Nottingham Forest, Oldham Athletic, Queens Park Rangers, Sheffield United, Sheffield Wednesday, Southampton, Tottenham Hotspur dan Wimbledon.Luton Town, Notts County dan West Ham United adalah tiga tim terdegradasi dari divisi pertama lama di akhir musim 1991-92, dan tidak mengambil bagian dalam musim Liga Premier perdananya.

Kembali ke masa sekarang...
Sebuah kritik utama dari Liga Premier telah munculnya apa yang disebut "Big Four" klub (Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Manchester United).Dengan pengecualian dari Blackburn Rovers di 1994-95 dan Manchester Kota di 2011-12, hanya tiga klub telah memenangkan gelar Liga Premier - Manchester United (12 judul), Arsenal dan Chelsea (tiga gelar masing-masing). Selain itu, Manchester United belum  pernah selesai liga di luar tiga besar sejak pembentukan Liga Premier. Dengan 4 atas tempat memastikan kualifikasi untuk Liga Champions pada musim panas 2002 dan sejak saat itu, dan dengan klub kaya baru Chelsea setelah pembelian oleh Roman Abramovic pada musim panas tahun 2003, konsep "Big Four" datang ke menjadi, karena mereka mendominasi empat tempat teratas, dan dengan demikian tempat di Liga Champions, memenangkan semua kecuali satu dari empat tempat teratas antara 2003-04 dan 2008-09, pengecualian hanya terjadi di tempat ke-5 Liverpool belakang Everton di 2004-05 , meskipun mereka masih masuk ke Liga Champions untuk 2005-06 karena memenangkan tahun 2004-05. (Kuota Liga Champions untuk Inggris adalah salah satu klub selama empat musim pertama, meningkat menjadi dua klub pada tahun 1997, tiga tahun 1999 dan empat sejak tahun 2002). Manfaat Liga Champion, pendapatan terutama meningkat, diyakini telah melebar kesenjangan antara "Big Four" klub dan sisa Premier League.Tim yang telah tampil di empat besar pada banyak kesempatan, dan bukan bagian dari "Big Four", adalah Newcastle United.

Pada bulan Mei 2008, maka manajer Newcastle United Kevin Keegan mengatakan "Big Four" dominasi 's mengancam divisi, menyatakan: ". Liga ini berada dalam bahaya menjadi salah satu liga paling membosankan tapi besar di dunia" Setelah komentar Keegan, Premier League chief executive Richard Scudamore membela liga, mengatakan, "Ada tingkatan yang berbeda yang berlangsung di Liga Premier tergantung pada apakah Anda berada di atas, di tengah atau di bagian bawah yang membuatnya menarik "Dominasi Chelsea dan Manchester United telah menyebabkan beberapa percaya bahwa" Big Four "telah dikontrak untuk" Dua Besar ",. sebelum 2012, tidak ada klub selain kedua telah memenangkan Liga Premier sejak tahun 2005 dan, pada Mei 2012, 21 dari 28 piala domestik terakhir besar telah pergi ke Stamford Bridge atau Old Trafford.
Tahun-tahun setelah 2009 menandai pergeseran dalam struktur dari "Big Four" dengan dua klub baru, Tottenham Hotspur dan Manchester City, berlomba-lomba untuk atas empat tempat untuk mengamankan tempat di liga Champions. Pada musim 2009-10, Tottenham melewati Manchester City untuk menyelesaikan liga di posisi keempat dan menjadi tim pertama untuk menghentikan dominasi empat besar sejak Everton pada tahun 2005. Pada 2010-11, Manchester City berada di urutan ketiga - pertama kalinya tim "BIG FOUR" terpisah menjadi tiga besar sejak Newcastle melakukannya di musim 2002-03. Hal ini berlanjut sampai musim 2011-12, dengan Manchester City memenangkan gelar untuk pertama kalinya sejak 1968, tim pertama di luar "Big Four" untuk melakukannya sejak 1994-95. Selain itu, Chelsea selesai di luar empat besar untuk pertama kalinya sejak 2001-02, seperti yang dilakukan Liverpool untuk musim ketiga berturut-turut. Kritik dari kesenjangan antara kelompok elite "klub super" dengan tim lainnya dari Liga Premier terus berlanjut, bagaimanapun, karena kemampuan mereka meningkat untuk menghabiskan uang lebih dari klub Liga Premier lainnya.


Salah satu kritik utama ditujukan pada Liga Premier adalah jurang meningkat antara Premier League dan Football League. Sejak berpisah dengan Football League, klub yang berada di Liga Premier telah berhasil menjauhkan diri dari rekan-rekan mereka di liga yang lebih rendah. Karena sebagian besar untuk perbedaan pendapatan dari hak siar televisi antara liga,tim yang baru dipromosikan banyak menemukan kesulitan untuk menghindari degradasi di musim pertama mereka di Liga Premier. Dalam setiap musim kecuali 2001-02 (Blackburn Rovers, Bolton Wanderers dan Fulham) dan 2011-12 (Queens Park Rangers, Swansea City dan Norwich City), setidaknya satu pendatang baru Liga Premier telah diturunkan kembali ke Football League. Tahun 1997-98 ketiga klub dipromosikan terdegradasi di akhir musim.
The Premier League mendistribusikan sebagian kecil dari pendapatan televisi untuk klub yang terdegradasi dari liga dalam bentuk "pembayaran parasut". Dimulai dengan musim 2006-07, pembayaran ini dalam jumlah £ 6.500.000 selama pertama klub dua musim di liga yang lebih rendah, meskipun ini naik menjadi £ 11.200.000 per tahun untuk klub terdegradasi tahun 2007-2008 . Dirancang untuk membantu tim menyesuaikan diri dengan hilangnya pendapatan televisi (tim Premier League rata-rata menerima £ 45.000.000 sedangkan rata-rata Football League Championship klub menerima £ 1 juta), Kritik bahwa pembayaran yang sebenarnya memperlebar kesenjangan antara tim yang telah mencapai Premier League dan yang belum, menyebabkan terjadinya tim "memantul kembali" segera setelah degradasi mereka. Untuk beberapa klub, termasuk Burnley, Leeds United, Charlton Athletic, Coventry City, Derby County, Nottingham Forest, Oldham Athletic, Sheffield Wednesday, Bradford City, Leicester City, Queens Park Rangers, Southampton, Wimbledon, dan Portsmouth yang telah gagal untuk langsung promosi kembali ke Liga Premier, masalah keuangan, termasuk dalam beberapa kasus administrasi atau bahkan likuidasi telah diikuti. Relegasi lanjut menuruni tangga sepakbola telah terjadi setelah beberapa klub gagal mampu mengatasi kesenjangan.

Maaf jika ada salah kata.Saya mengharapkan pendapat dari masing-masing pembaca karena tulisan saya ini belumlah sempurna.

@Obinhartono1 on Twitter
Penulis Lepas untuk Blog Twitter @MEDIOKER_Club .

Terimakasih :) .



Minggu, 18 November 2012

Medioker

Pada tulisan pertama ini,saya akan membahas kata medioker.

dalam bahasa,kata medioker bisa diartikan biasa saja,sedang,tiedak ada kelebihan yang menonjol.
Medioker adalah sebuah istilah untuk mengambarkan sesuatu yang tidak memiliki kelebihan. Seringnya kata Medioker ini digunakan untuk merendahkan, menunjukkan prestasi yang kurang dari yang diharapkan atau pas-pasan.

Nah,saya akan membahas kata medioker dari sisi sepakbola.
Medioker bisa di-identikkan untuk klub-klub menengah dan kebawah dan klub-klub biasa yang berprestasi dalam sepakbola.Contoh :
*ditambah dengan sedikit penjelasan*

St Pauli

Klub sepakbola dari daerah prostitusi kota Hamburg ini adalah nenek moyangnya klub sepakbola hipster. Prestasi di lapangan tak ada, tapi identitas kesuporteran dan spirit klub yang sosialis memberikan rasa keren bagi para penggemarnya atau mereka yang berpura-pura menjadi penggemarnya. St Pauli adalah klub yang dimiliki oleh suporter dan stadion mereka, Millentor adalah salah satu stadion paling hidup di Eropa. Ideologi kiri klub ini membuat mereka terlihat seksi di mata para hipster. Para suporternya mengadopsi lambang Jolly Rogers (bajak laut/skull & bones) yang menambah nilai kesangaran di mata para fans lainnya.


Athletic Bilbao

Satu-satunya klub sepakbola di Spanyol yang ngotot hanya memakai pemain dari kampungnya saja. Athletic adalah sebuah klub Basque dan peraturan klub menuntut agar mereka hanya memakai pemain berdarah Basque saja. Karena itu, tak peduli berapa besar uang yang dimiliki Athletic, opsi mereka untuk memilih pemain sedikit sekali karena stoknya hanya dari 1 kabupaten. Hebatnya Athletic belum pernah terdegradasi dalam sejarah La Liga dan para suporternya mengatakan mereka lebih memilih degradasi dibanding mengorbankan kebijakan. Tentu saja romantisme semacam ini mempunyai daya tarik yang besar bagi para hipster sepakbola. Magnet Athletic mencapai puncaknya musim lalu usai mereka mempermalukan Manchester United di Europa League.


Glasgow Celtic

Klub sepakbola Britania Raya pertama yang menjuarai European Cup tahun 1967 dengan hanya diperkuat oleh para pemain yang lahir dalam radius 30 mil dari stadion Parkhead. Celtic didirikan oleh para imigran Irlandia di kota Glasgow dan secara tradisional dianggap sebagai representasi kaum minoritas Katolik melawan kesewenangan kaum Protestan. Doktrin separatis lekat sekali dengan Celtic dan bendera tricolor Irlandia selalu ada setiap Celtic bermain. Bahkan ada masa di mana para fans Celtic kerap meneriakkan slogan IRA (tentara pembebasan Irlandia) yang dicap teroris oleh pemerintah Inggris. Karena Celtic dipandang sebagai oposisi dari Glasgow Rangers sebagai hegemoni sepakbola Skotlandia dan biasanya menggoyang establishment selalu bisa menarik perhatian.


West Ham United

It’s either because of Paolo Di Canio or Green Street Hooligans. Selain dari 2 alasan itu, argumen anda harus dipertimbangkan dahulu.


Steaua Bucharest

Klub terbesar di Romania. Pernah menjuarai European Cup tahun 1986. Sekarang lebih terkenal karena tingkah pemiliknya, Gigi Becali yang hampir di luar akal sehat – termasuk mengancam menembak pemainnya jika main jelek. 


BATE Borisov

Sedang naik daun akibat start gemilang di Champions League musim ini. Bukankah akan keren kalau anda ditanya, “suka klub sepakbola apa?” dan jawabannya, “BATE Borisov!”. Ayo, segera bikin akun @IndoBATEBorisov


Fimleikafelag Hafnarfjaroar

Juara bertahan Liga Islandia. Anda akan sangat memukau jika tidak hanya mengaku fans klub ini, tapi juga bisa mengucapkan nama klubnya dengan benar. Tidak, saya  juga tidak tahu eksistensi klub ini sebelum googling. Tapi bukankah memang itu tujuan dari semua ini?


aneh bukan :) .Nah,bagi Fans tim medioker,pasti anda akan ditanya ?,"Apa alasan jadi pendukung tim ini atau tim yang itu ?".Mungkin jawabannya akan saya ambil admin @MEDIOKER_Club,"kami sejatinya adalah penikmat bola yg dalam artian tidak terlalu berpihak kpd 1 klub.,Iyaa..kita sebenernya lebih pro ke klub2 menengah dan kebawah dan klub2 biasa yg berprestasi dlm sepakbola Eropa.,Bisa dibilang kita anti-kemapanan tim2 besar Eropa."

Terkadang saya melihat di jejaring sosial jika banyak pendukung tim papan atas eropa istilahnya hanya Glory Hunter.Ada yang memang benar-benar mendukung tim papan atas tersebut dengan penuh cinta,tetapi ada juga pendukung tim ini hanya mendukung jika tim itu sedang menang.Apa lagi tujuannya kalo bukan kebanggaan? Tapi bukan dalam segi prestasi, melainkan bangga karena menurutnya mereka anti-mainstream dengan mendukung tim-tim. Dengan begitu mereka tidak akan ada tekanan dari fans lain semisal ketika timnya kalah oleh tim besar dan mereka akan berteriak sekeras mungkin menyuarakan dukungan untuk tim medioker tersebut ketika berhasil mengalahkan tim besar.Kalo emang punya sudut pandang yang menarik tentang klub-klub medioker ya why not menjadi fans tim tersebut. Daripada gara-gara cuma pengen keliatan beda dan unik tapi ga cinta ama klub tersebut.Nah,menjadi pendukung tim medioker apa yang harus dibanggakan ?.Itu yang sekarang saya ingin bertanya kepada anda.Menjadi pendukung tim medioker saya anggap memiliki kepuasan tersendiri,berbeda level dengan mendukung tim papan atas eropa.Nah,menurut anda ?

Saya adalah seorang pendukung tim papan atas eropa,tetapi saya terpesona jika melihat permainan tim yang tidak punya pemain yang terkenal,stadion kecil,prestasi yang biasa,dll,tetapi bisa menunjukkan permainan yang baik,hingga bisa menang.

Saya mengharapkan banyak masukan karena mungkin masih banyak kesalahan dalam tulisan ini.Terimakasih atas perhatiannya.

@Obinhartono1 on Twitter
*saya bukan salah satu admin dari akun @MEDIOKER_Club,hanya penulis lepas untuk blog dari akun tersebut.*

Sumber Bahan Tulisan:
dan ada banyak tambahan/perubahan.