Selasa, 02 Juli 2013

Berusaha Hilangkan Dominasi Ajax

Penampilan menghibur Belanda di kompetisi Euro U-21 beberapa waktu lalu tidak lepas dari peran para pemain kompetisi domestik yang mendominasi squad Oranje. Hanya 4 pemain yang merumput di luar negeri kincir angin dari 23 pemain yang dipanggil oleh pelatih, Car Pot. Walaupun gagal melaju ke final kompetisi para pemain muda eropa tersebut, penampilan Georginio Wijnaldum, dan kawan - kawan tetap mendapat pujian dari berbagai pihak.



Wesley Sneijder, binaan Ajax yang mendunia



Tidak mengejutkan memang jika melihat rataan umur para pemain di Eredivisie, liga utama Belanda, adalah 23,1 tahun. Termuda di antara 10 liga terbesar dunia saat ini. Mereka mengalahkan Bundesliga (24,5), Turkey Super Lig (24,8) dan Ligue 1 (24,9). Selama ini jika membicarakankita Eredivisie, kita hanya disuguhi berita tentang Ajax Amsterdam, PSV, dan Feyenoord Rotterdam. Apalagi jika sedang membahas tentang pemain muda hasil binaan akademi, Ajax Amsterdam pasti menjadi yang terdepan. Kenyataannya, klub asal ibu kota tersebut bukanlah satu - satunya yang peduli akan pengembangan pemain muda di Belanda.


Saat Euro Under-21 kemarin, kita diperkenalkan kepada Marco van Ginkel, gelandang binaan asli klub Vitesse Arnhem yang saat ini menjadi incaran klub kaya raya asal Inggris, Chelsea. Ada pula Bram Nuytinck, binaan NEC yang saat ini membela klub Belgia, Anderlecht.

Tapi diantara kedelapan belas klub yang merumput di Eredivisie, tidak ada yang lebih "extreme" dibandingkan SC Heerenveen dalam urusan pembinaan & pemberian kesempatan kepada pemain muda. Klub binaan Marco van Basten ini memang belum menyumbang satupun pemainnya kedalam squad U-21 ataupun senior tapi mereka sempat memperkenalkan kita kepada Afonso Alves, John Dahl Tommasson hingga yang teranyar Alfreo Finbogason.



Alves, buat rekor untuk Eredivisie saat berseragam Heerenveen



Tepat sehari yang lalu, 1 Juli 2013, jendela transfer kompetisi eropa kembali dibuka, dan dari sekian banyaknya klub yang menggelontorkan uang demi membeli amunisi baru, SC Heerenveen malah menjual dua pemain utamanya musim lalu, defender, Jeffrey Gouwelleuw dan gelandang serang, Filip Djuricic. Jeffrey Gouwelleuw dilepas ke AZ Alkmaar dengan harga 1.5 juta Euro setelah bermain 30 kali dan mencetak 1 gol untuk Heerenveen musim lalu. Sedangkan Duricic, dilego ke Benfica dengan banderol 6 juta Euro. Djuricic telah menyumbang 7 gol dalam 32 penampilannya di liga musim lalu, dia juga dijuluki sebagai Johan Cruijff dari Balkan.


SC Heerenveen mendapatkan suntikan dana sebesar, 7.5 juta Euro dengan penjualan kedua pemain tersebut, namun sebagai gantinya van Basten hanya membeli Yanic Wildschut dari VVV Venlo & Magnus Wolff Eikrem, dengan total pengeluaran 1.9 juta Euro. Sisanya ?



Dapatkan 2 talenta hanya dengan uang yang kurang dari 2 juta Euro



Klub yang juga pernah dihuni, Roy van Nistelrooy & Klaas-Jan Huntelaar ini memilih untuk mempromosikan 7 pemain akademi ( 2 diantaranya dari U-19 ) dan memboyong kiper binaan Ajax secara cuma - cuma. Klub yang musim lalu mengakhiri musim di peringkat ke-8 klasemen, zona play-off Europa League ( kalah di semi-final ) sepertinya menatap kompetisi 2013 / 14 dengan percaya diri tinggi, mengandalkan pasukan mudanya. Marco van Basten hanya memiliki 4 pemain berusia diatas 25 tahun hingga saat ini.


Penampilan apik selama kompetisi bergulir, kembali finish di 8 besar dan bukan tidak mungkin SC Heerenveen menghapus dominasi Ajax dalam pembinaan & mengirimkan dutanya di tubuh tim nasional Belanda.

*dari @adrieedu untuk @Medio_Club official blog :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar